Tidak sedikit desainer
yang jago dalam mendesain dan menguasai berbagai tool namun lemah pengetahuannya
saat memproduksi hasil desainnya. Permasalahannya bisa beragam, tapi kebanyakan
yang dihadapi para desainer adalah adanya perbedaan warna antara warna display
di monitor dengan warna produksi setelah mengalami proses cetak.
Tentu
tak lain diakibatkan dari minimnya pengetahuan para desainer tentang konsep
dasar teori warna yang berlaku di dunia desain.
Coba
perhatikan saat kita pertama kali membuka layar baru pada aplikasi desain Adobe
Photoshop, tampilan pertama kita akan disuguhi jendela Pop up yang mana
didalamnya kita diberi dua opsi pilihan warna, yaitu RGB dan CYMK.
Sepintas
terlihat sepele, namun jika kita tidak memahaminya maka jangan kaget saat hasil
produksi kita dicetak pada mesin percetakan kita akan menemukan sedikit
perbedaan warna. Misal didalam display monitor kita menggunakan warna merah terang tapi setelah
dicetak warna yang keluar ternyata merah pudar tidak sesuai dengan tampilan awal
display.
Ok, inilah
penjelasannya...
Warna RGB adalah model warna additive yang bertujuan
sebagai penginderaan dan presentasi gambar dalam tampilan visual pada peralatan
elektronik seperti komputer, televisi dan fotografi. Warna RGB difungsikan
untuk tampilan di monitor komputer karena warna latar belakang komputer adalah
hitam. Jadi, R = Red (merah) G= Green (hijau) dan B = Blue (biru) sebagai warna
dasar difungsikan untuk berbagi intensitas cahaya untuk mencerahkan warna latar
belakang yang gelap (hitam).
Sedangkan CMYK adalah warna yang dikenal dalam proses
printing dan percetakan. Terdiri dari C = Cyan, M = Magenta, Y = Yellow, dan K
= Black. Warna CMYK digunakan untuk tampil seimbang dengan latar belakang putih
dari bahan cetak seperti kertas dan lain-lain.
Warna RGB biasanya lebih terang dan
jelas, biasanya menghasilkan besar kapasitas file yang lebih kecil. Warna RGB
sangat cocok untuk presentasi visual dalam tampilan monitor seperti desain
halaman web/situs. Ketika suatu karya desain dalam format RGB akan diprint dan
melalui suatu proses cetak, maka warna RGB harus dikonversi dahulu kedalam
model warna CMYK. Hal ini karena printer dan mesin percetakan hanya mengenal
warna CMYK sebagai model warna dari kalibrasi di mesin cetak.
Sering kali beberapa karya desain yang akan naik cetak masih dalam format RGB,
dan ketika dikonversi menjadi CMYK, warna biasanya akan berubah menjadi lebih
redup dan tidak secerah warna yang tampil pada model RGB. Solusi dari masalah
ini adalah, desainer harus memastikan dulu desainnya tampil dengan warna yang
diinginkan dalam format warna CMYK, karena yang akan keluar dari mesin cetak
adalah warna dengan model CMYK.
Beberapa software/aplikasi untuk desain
grafis biasanya mengizinkan kita
untuk bekerja dengan memilih antara dua model warna (RGB atau CMYK) walaupun
dalam beberapa hal, seperti beberapa fungsi dari photoshop tidak akan aktif jika kita bekerja
dalam model warna CMYK. Pemilihan model warna biasanya akan tampil ketika kita
membuka dokumen baru. Namun, apabila sudah terlanjur bekerja di salah satu
model warna dan kita ingin menggantinya, kita bisa menkonversi kembali model
warna tersebut.
Berikut beberapa cara konversi model warna dari RGB ke CMYK di beberapa
software desain grafis :
Adobe Photoshop
Pada menu bar pilih: Image >
Mode > CMYK
Adobe Illustrator
Pada menu bar pilih: File > Document color mode > CMYK color
CorelDRAW
Pilih masing-masing objek yang akan dikonversi. Pilih Fill tool dan klik Fill Color Dialog. Pastikan model
warna adalah CMYK. Untuk setiap
objek dengan garis/outline : Pilih Outline
tool dan klikOutline Color Dialog.
Pastikan model warna adalah CMYK.
Microsoft Publisher 2003-2007
Pilih Tools > Commercial
Printing Tools > Color Printing, pilih Process
Colors (CMYK)
Adobe Indesign
Pilih Window > Swatches dan Window
> Color. klik ganda color di Swatches dan ganti color mode ke CMYK dan color
type ke Process.
(Berbagai sumber)
Selasa, 06 September 2016